RAMADHAN: BULAN TARBIYAH, DAKWAH, DAN KEMENANGAN


oleh Dr. Edi Suharyadi, M.Eng.
 Allah SWT mewajibkan setiap mukmin untuk berpuasa, sebagaimana firmanNya dalam QS Al Baqarah 183: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”. Bulan Ramadhan dengan segala kelebihan dan keutamaannya adalah proses tarbiyah yang datangnya langsung dari Allah SWT. Hasil dari proses tarbiyah tersebut adalah lahirnya pribadi mukmin yang bertaqwa. 
Ada beberapa ayat dalam Al Qur’an yang menjelaskan karakteristik pribadi muslim yang bertaqwa. Satu diantaranya ada dalam QS Al Baqarah 177: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa”. 
Dalam ayat tersebut Allah memberikan definisi al birr (kebajikan) yang harus menjadi karakteristik orang yang bertaqwa. Dalam ayat yang lain Allah SWT “mensejajarkan” antara menjaga ketaqwaan dengan “perintah” agar setiap mukmin tidak mati selain dalam keadaan Islam. Padahal kematian adalah sebuah kepastian yang tidak diketahui kapan datangnya. Sehingga “menjaga” agar tetap “islami” di setiap saat dan keadaan adalah satu-satunya pilihan, sebagai salah satu perwujudan dari pribadi yang bertaqwa.
Dari beberapa ayat tersebut, Allah hendak menjadikan puasa Ramadhan sebagai momentum lahirnya individu yang berkepribadian islami (As-Syakhsiyah Islamiyah), yakni pribadi dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Memiliki pemahaman aqidah yang bersih (utuh) lantaran keyakinannya kepada Allah, hari akhir, malaikat dan kitab-kitab, serta para nabi.
2. Beribadah secara benar seperti senantiasa mendirikan sholat dan senantiasa membayar zakat.
3. Maknawiyah (intergritas moral) yang mapan, seperti yang terpancar dari sifat sabar terhadap kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.

Proses Tarbiyah
Sudah umum, bahwa terbentuknya individu yang berkepribadian islami akan melalui sebuah proses, salah satunya proses itu kita kenal sebagai tarbiyah. Dan dengan puasa di bulan Ramadhan, Allah SWT hendak mentarbiyah langsung hamba-hambanya guna terbentuknya individu berkepribadian islami. Tarbiyah dengan segala proses dan tujuan yang ada di dalamnya, seperti Tansyi’ah (pembentukan), Ri’ayah (pemeliharaan), Tanmiyah (pengembangan), Taujih (pengarahan) dan Tauzhif (Pemberdayaan), secara utuh bisa dijumpai dalam ibadah dan aktivitas lainnya selama bulan Ramadhan. 

1. Tansyi’ah (pembentukan)
Salah satu sisi penting dalam proses Tansyi’ah ini adalah pembentukan ruhiyah maknawiyah. Pembentukan ruhiyah maknawiyah dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan ibadah wajib dan sunnah seperti qiyamul lail, shaum, tilawah Qur’an, dzikir dan lain sebagainya. Dan selama Ramadhan Allah SWT membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi setiap individu untuk maraih semua keutamaan yang Allah SWT janjikan di setiap aktivitas ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadhan. 
Beberapa contoh hadits yang menjelaskan keutamaan menjalankan Ibadah selama Ramadhan adalah sebagai berikut:
Diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, bahwa Nabi bersabda: "Setiap amal yang dilakukan anak Adam adalah untuknya, dan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Allah Ta'ala berfirman, 'Kecuali puasa, itu untuk-Ku dan Aku yang langsung membalasnya. la telah meninggalkan syahwat, makan dan minumnya karena-Ku.' Orang yang berpuasa mendapatkan dua kesenangan, yaitu kesenangan ketika berbuka puasa dan kesenangan ketika berjumpa dengan Tuhannya. Sungguh, bau mulut orang berpuasa lebih harum daripada aroma kesturi." 
Dari Abdurrahman bin Auf radhiallahu 'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyebut bulan Ramadhan seraya bersabda : "Sungguh, Ramadhan adalah bulan yang diwajibkan Allah puasanya dan kusunatkan shalat malamnya. Maka barangsiapa menjalankan puasa dan shalat malam pada bulan itu karena iman dan mengharap pahala, niscaya bebas dari dosa-dosa seperti saat ketika dilahirkan ibunya." (HR. An-Nasa'i, katanya: yang benar adalah dari Abu Hurairah). Dinyatakan dalam hadits Zaid bin Khalid dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Barangsiapa memberi makan kepada orang yang berpuasa maka baginya seperti pahala orang yang berpuasa itu tanpa mengurangi sedikitpun dari pahalanya. " (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi). Setiap individu harus mampu menjadikan sarana-sarana tarbiyah selama Ramadhan dalam membentuk pribadi pada sisi ruhiyah maknawiyahnya dan dirasakan serta disadari olehnya bahwa ia sedang menjalani proses pembentukan ruhiyah maknawiyah.

2. Ri’ayah (pemeliharaan)
Proses pembentukan dalam ruhiyah maknawiyah, termasuk fikriyah dan amaliyah yang sudah atau mulai terbentuk harus dijaga dan dipelihara jangan sampai ada yang berkurang, menurun atau melemah. Dengan demikian kualitas dan kuantitas ibadah yang dilakukan selama Ramadhan harus tetap terjaga dan terpelihara dengan baik. Kemampuan kita dalam menjaga ruhiyah maknawiyah salah satunya bisa dilihat dari bagaimana kita menjalani hari-hari akhir Ramadhan dan melewati beberapa hari setelah Idul Fitri. 
Kita menyaksikan bahwa banyak kaum muslimin yang “tumbang” di hari-hari akhir Ramadhan, salah satunya karena “aroma” Idul Fitri sudah mulai terasa. Tapi, tidak bagi individu yang merasakan bahwa ia sedang menjalani proses tarbiyah. Tidak boleh ada penurunan dalam tilawah yaumiyah dan qiyamul lailnya. Apalagi di 10 hari terakhir ada masa di mana Allah SWT menurunkan malam Lailatul Qadar yakni malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Kemampuan untuk melakukan Ri’ayah (pemeliharaan) akan meberikan semangat untuk melewati Ramadhan dengan segala keutamaannya secara utuh. Begitu juga dalam melewati beberapa hari setelah Idul Fitri, proses tarbiyah itu ternyata belum berhenti. Seolah Allah SWT hendak memberitahukan kepada kita semuanya, bahwa hanya mereka yang mampu melakukan Ri’ayah (pemeliharaan) semangat Ramadhan sampai Idul Fitri (bulan Syawal) tiba yang akan mendapatkan manfaat dan keutamaan bulan Ramadhan. Seperti yang Rasulullah SAW sabdakan dalam sebuah hadits: Imam Ahmad dan An-Nasa'i, meriwayatkan dari Tsauban, Nabi shallallahu 'alaihi wasalllam bersabda: "Puasa Ramadhan (ganjarannya) sebanding dengan (puasa) sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari (di bulan Syawal, pahalanya) sebanding dengan (puasa) dua bulan, maka itulah bagaikan berpuasa selama setahun penuh." (Hadits riwayat Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam Shahihnya). 
Membiasakan puasa sunnah setelah Ramadhan menandakan diterimanya puasa Ramadhan, karena apabila Allah SWT menerima amal seorang hamba, pasti Dia menolongnya dalam meningkatkan perbuatan baik setelahnya. Sebagian orang bijak mengatakan: "Pahala 'amal kebaikan adalah kebaikan yang ada sesudahnya." Oleh karena itu barangsiapa mengerjakan kebaikan kemudian melanjutkannya dengan kebaikan lain, maka hal itu merupakan tanda atas terkabulnya amal pertama.

3. At Tanmiyah (pengembangan).
Dalam menjalani ibadah selama Ramadhan, setiap mukmin tidak boleh puas dengan apa yang sudah dikerjakannya, apalagi menganggap sudah sempurna. Senantiasa ingin meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah, memperbaiki kekuarangan serta mengejar semua keutamaan yang Allah SWT janjikan selama Ramadhan hendaklah menjadi spirit bagi setiap mukmin yang berpuasa. 
Pelajaran berharga dari Allah SWT dapat dilihat dalam QS Al Baqarah 187: “Dihalalkan bagimu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isterimu; mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu, dan makan minumlah hinngga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertaqwa” Dalam ayat tersebut Allah SWT menghalalkan untuk bercampur dengan istri di malam hari, tapi di sisi lain Allah melarangnya saat kita beri’tikaf di masjid. Padahal memperbanyak i’tikaf di masjid adalah salah satu aktivitas yang dianjurkan selama Ramadhan. Disinilah ada proses tarbiyah dari Allah SWT kepada kita untuk senantiasa melakukan At Tanmiyah (pengembangan). Meskipun bercampur dengan istri di malam hari diperbolehkan, tapi bagi mereka yang senantiasa ingin melakukan peningkatan kualitas ibadah selama Ramadhan akan memilih untuk i’tikaf di masjid. 
Pengembangan diri juga terkandung dalam hikmah dianjurkannya puasa 6 hari di bulan Syawal. Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa berpuasa Ramadham lantas disambung dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia bagaikan telah berpuasa selama setahun. " (HR. Al-Bazzar). Dalam riwayat yang lain dikatakan bahwa puasa Sunnah 6 hari di bulan Syawal adalah sebagai penyempurna dari puasa Ramadhan yang kita lakukan.

Dakwah dan Kemenangan
Badar al Kubro yang merupakan awal peperangan besar di jaman Rasululloh, menentukan “hidup-mati”nya kaum muslimin dan momentum yang menentukan dakwah Rasululloh di era-era selanjutnya, terjadi di bulan Ramadlan. Futuh Mekkah juga terjadi di bulan Ramadlan. Pada bulan Ramadhan pula, Thariq bin Ziyad bersama armada tempurnya menyeberangi selat Giblartar (Jabal Thariq) demi melakukan penaklukan di Andalusia, Spanyol. Momentum awal masuknya Islam ke Eropa. Ini menjadi inspirasi betapa Ramadlan telah memproduk begitu banyak alumni unggulan yang izzah-nya membentang sepanjang jaman. 
Ramadhan telah memberikan kemenangan yang besar bagi kaum muslimin generasi terdahulu. Mereka tetap setia menjaga Islam, meninggikan Islam, berdakwah membela Islam, memajukan Islam, meski harus nyawa taruhannya. Uniknya lagi, perjuangan yang mereka lakukan justru di saat fisik mereka manahan rasa lapar dan haus karena sedang melaksanakan kewajiban puasa Ramadhan. Salah satu produk Ramadhan adalah sabar. Allah SWT berfirman: ”Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti” (QS Al Anfal 65). 
Kader-kader dakwah yang mampu mengoptimalkan kerjanya dengan memanfaatkan momentum Ramadhan untuk meraih kemenangan. Apalagi di era sekarang, arus dakwah seakan semakin tak terbendung. Ia mengalir laksana aliran air yang memenuhi setiap lorong kehidupan. Keharusan melakukan ekspansi dakwah, telah mengantarkan para kadernya pada beragam ruang publik. Dakwah ini akan banyak berhadapan dengan beragam peluang, juga tantangan dan cobaan. Cemoohan, beragam tudingan-tudingan negatif, black Campaign dan manufer dari para musuh-musuh dakwah adalah beberapa diantaranya untuk menghentikan laju dakwah ini. Atau bahkan rayuan-rayuan, beragam fasilitas kemewahan dan fasilitas kehidupan dan harta benda, juga ikut menghiasi ujian-ujian yang akan diterima oleh para kader dakwah. Sehingga mihwar ini juga menuntut para kadernya tidak hanya piawai dalam menyampaikan materi-materi halaqah, tapi ia juga seorang yang sabar dan berahlaq.
Ramadhan akan melahirkan kader-kader dakwah yang tangguh, jika kita bisa lulus dari proses Tarbiyah Ramadhan dengan nilai yang maksimal. Orang yang tertempa makan (sahur) di saat enaknya orang tertidur lelap, mereka yang berdiri lama malam hari dalam shalat qiyam Ramadlan setelah siangnya berlapar-haus, juga menahan semua pembatal lahir-batin, sudah sepantasnya mampu mengatasi masalah-masalah da’wah dan kehidupannya, tanpa keluhan, keputusasaan atau kepanikan. Yang biasa menggenggam api jangan diancam dengan percikan air. Mereka ummat yang biasa menantang dinginnya air di akhir malam, lapar dan haus di terik siang. Jika kita belajar dari para pendahulu, generasi terbaik yang pernah tercatat dalam sejarah, optimalisasi pada ekspansi dakwah di bulan Ramadhan ini, seharusnya akan mengantarkan kita kepada simpul kemenangan-kemenangan dakwah. 

Penutup
Demikianlah proses tarbiyah yang hendak Allah SWT tunjukkan kepada setiap mukmin dalam menjalani ibadah Ramadhan. Muara yang hendak ingin dicapai dari semua proses tarbiyah tersebut adalah terbentuknya individu yang bertaqwa dan berkepribadian islami. Terlebih lagi bagi para da’i (kader dakwah) yang senantiasa berjuang membela al-haq (kebenaran) berperang melawan al-bathil (kebatilan), Ramadhan akan benar-benar dimaknani dan dimanfaatkan guna meningkatkan kualitas Maknawiyahnya. Karena ia adalah salah satu faktor utama dalam memenangkan “peperangan abadi” tersebut. 

oleh Dr. Edi Suharyadi, M.Eng.

Read more »

Perkawinan Islam dan Demokrasi di Turki


Oleh Ahmad Syafi’i Maarif
Adalah Celalettin Yavuz, deputi direktur Pusat Turki untuk Hubungan Internasional dan Analisis Strategis, yang menjawab pertanyaan Susanne Gusten dari New York Times (15 Juni 2011), mengapa Erdogan demikian populer di kalangan rakyat Arab, tidak lain karena keberhasilannya mengawinkan Islam dengan demokrasi. Sebelumnya, Erdogan sudah menegaskan bahwa Turki di bawah komandonya akan terus berjuang bagi tegaknya hak-hak rakyat di kawasan itu untuk keadilan, pemerintahan berdasar kan hukum, kebebasan, dan demokrasi.
Kemenangan AKP dalam Pemilu 2011, membuka kesempatan kepada Turki untuk langsung mendekati rakyat di Asia Barat Daya dan Afrika Utara untuk tujuan reformasi demokrasi dan ekonomi di wilayah yang penuh gejolak itu. Melalui pendekatan baru ini, tujuan strategis Ankara adalah dalam rangka membantu segala upaya agar kawasan itu menjadi makmur yang sekaligus menawarkan peluang bagi pertumbuhan ekonomi Turki.
Jika itu menjadi kenyataan, peran Iran yang juga ingin berperan sebagai “yang dipertuan” di sana akan berkurang de-ngan sendirinya. Kecurigaan kepada Iran banyak terkait dengan paham Syi’ahnya yang agresif, sementara mayoritas pendu duk Arab adalah penganut Sunni, seperti halnya Turki. Baik Turki maupun Iran dari sisi etnis bukanlah bagian dari bangsa Arab yang berlatar belakang darah Semit itu.
Ibrahim Kalin, penasihat Erdogan untuk urusan politik luar negeri, mengatakan perubahan merupakan kunci bagi stabilitas untuk kawasan itu. Ditegaskannya bahwa Turki akan mendukung proses transisi ke arah demokrasi, sebuah sikap yang tidak membahagiakan penguasa-penguasa dikta tor Arab yang masih saja ingin bertahan. Dengan strategi langsung mendekati rakyat, Ankara berharap agar angin peru bahan akan bertiup lebih cepat, sekalipun pihak Barat tidak otomatis mendukung nya.
Politik langsung mendekati rakyat pasti akan banyak kendalanya, karena para pengua sa masih ingin bertahan di singgasana kekuasaan yang terbukti korup selama ini. Tetapi, Erdogan setelah ke me nangan ketiganya ini sudah menegaskan bahwa politik itu akan menjadi agendanya ke depan. Sekarang tokoh-tokoh independen Arab telah banyak ber kunjung ke Turki untuk mengamati dari dekat mengapa Islam di sana bisa bergaul dengan demokrasi. Turki seka rang telah tampil sebagai pahlawan hak-hak asasi manusia dan demokrasi di kawasan itu.
Demokrasi di Turki tidak hanya berhenti pada tataran serimoni dan prosedur, tetapi juga langsung mengangkat nasib rakyat untuk merasakan kesejahteraan dan kemakmuran, sekalipun belum merata. Cobalah simak fakta ini: sejak AKP memenangi pemilu tahun 2002 GDP ( gross domestic product) Turki telah meningkat menjadi tiga kali lipat, dengan pendapatan per kepala tahun 2002 sebesar 3.492 dolar AS menjadi 10.079 dolar AS tahun 2010.
Dibandingkan dengan Turki, perkiraan pendapatan per kepala di Indonesia tahun 2010, menurut Hatta Rajasa, adalah 3.000 dolar AS. Tetapi, orang tidak boleh menutup mata bahwa angka pengangguran secara nasional di Turki masih sekitar 11,5 persen, terutama di pedalaman dan kawasan timur dan tenggara yang sangat kontras dengan wilayah Barat, seperti Istanbul dan Izmir.
Dalam pemilu yang lalu, ada sebuah paradoks dalam politik Turki: para pemilih AKP adalah orang kaya dan sekaligus masyarakat miskin. Profesor Sadir Aybar, ekonom dari Universitas Kadir Has Istanbul, mengatakan, “Inilah paradoks AKP, dan alasan popularitasnya. Ia berhasil memikat orang kaya, kelompok yang dikenal dengan harimau Anatolia dan kalangan miskin.” Aybar bahkan menyindir, “AKP menjadi sebuah partai kaum borjuis yang semakin kaya di Turki.” Kritik-kritik keras semacam ini harus mendapat perhatian dari Erdogan dan AKP agar perkawinan Islam dan demokrasi tidak membuahkan sebuah kesenjangan sosio-ekonomi yang parah.
Masalah krusial lain yang sangat mengganggu adalah konflik antara negara dan PPK (Partai Pekerja Kurdistan) yang belum ada solusi sampai hari ini. Konflik sangat berdarah tahun 1990-an telah merintangi pembangunan ekonomi di belahan tenggara Turki, sebagaimana puluhan tahun berlaku pem ba tas an-pembatasan untuk menembus perdagangan dengan negaranegara tetangga Iran, Irak, dan Suriah.
Oleh sebab itu, Erdogan perlu mempercepat perbaikan hubungan antara Turki dan para tetangganya dengan melonggarkan pembatasan-pembatasan regulasi itu, demi memberi harapan kepada kawasan yang masih terbelakang itu. Juga Ankara perlu mendistribusikan lebih banyak dana untuk kawasan tenggara ini, jangan hanya mengucurkan uang untuk Istanbul sambil membangun jembatan-jembatan baru, kritik Profesor Rahmi Yamak dari Universitas Laut Hitam.
Akhirnya, memang tidak mudah bagi AKP untuk meratakan keadilan bagi seluruh wilayah Turki, tetapi harus dilakukan. Masa depan Turki dan AKP akan sangat bergantung pada keberhasilan atau kegagalan Erdogan mengisi demokrasi yang telah dikawinkan dengan Islam, sebuah agama pembela keadilan.
sumber : http://koran.republika.co.id/koran/28
Read more »

Menkominfo : Remaja Masjid Jangan ‘Kuper’

Program “Online” Masjid Raya (OMR) yang diluncurkan salah satu operator seluler akan mengkoneksikan masjid-masjid besar dari seluruh Indonesia. Target masjid yang akan di-online-kan melalui program ini mencapai 99 Masjid Raya dan Masjid Agung se-tanah air.
Tahap awalnya akan dilaksanakan untuk Pulau Jawa, menyusul kemudian ke wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi.
OMR yang digarap Telkomsel menggandeng Jaringan Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (JPRMI) merupakan inovasi dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan 1432 H, sekaligus membawa berbagai aktifitas syi’ar Islam ke dalam jaringan dakwah digital.
Menteri Komunikasi dan Informasi RI, Tifatul Sembiring yang didaulat meresmikan acara itu sangat mendukung OMR. Program ini, baginya, luar biasa memberikan dampak yang baik, meski belum menjangkau keseluruhan masjid di Indonesia yang begitu banyak.
Di samping itu, Tifatul mengimbau perlunya pemanfaatan internet untuk hal-hal positif. Sebab berbagai informasi yang diterima ada yang benar, ada pula yang salah. Di sinilah perlunya check and recheck, sehingga yang terpenting dalam program tersebut adalah kontennya.
”Apalagi diawali di bulan Ramadhan ini,” ujar Tifatul.
Menteri dari salah satu partai Islam itu juga berharap dengan diluncurkannya OMR, remaja masjid tidak lagi diidentikan negatif.
“Jangan sampai disangka anak-anak remaja masjid itu ‘kuper’ (kurang pergaulan.red). Tidak!,” tegasnya di depan wartawan selepas acara di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, Ahad (31/7).
Karenanya, Tifatul menganggap koneksi online antar masjid ini cukup menarik untuk pembinaan remaja. Saat ini bangsa Indonesia, dalihnya, sedang mengalami krisis eksistensi identitas akibat banyaknya pengaruh-pengaruh yang datang dari luar.
Adapun konten yang akan dikelola dalam OMR meliputi informasi internal masjid yang di antaranya berisi jadwal shalat, jadwal khatib Jum’at, jadwal kegiatan masjid dan informasi lain. Program ini juga merupakan bentuk dukungan Telkomsel terhadap Gerakan Nasional Ayo Ke Masjid yang digadang JPRMI. Sebelumnya JPRMI sukses menggelar karnaval sambut Ramadhan di Jakarta.[hidayatullah]
Read more »

Habibie: Ilmuwan Nggak Usah Pulang ke Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID,AACHEN - B.J. Habibie memaklumi adanya orang pintar Indonesia yang memilih tidak pulang ke tanah airnya. Meski memilih tinggal di luar negeri, Habibie yakin orang-orang itu tetap cinta Indonesia.
“Dari zaman saya di Eropa, isunya sama: brain drain. Tapi, kita realistis saja. Bagaimana orang pintar mau pulang ke Indonesia kalau tidak ada lapangan pekerjaan di sana,” kata Habibie saat memberikan kuliah umum di kota Aachen, Jerman, Sabtu (30/7).
Ia berbicara banyak soal IPTEK, ekonomi, brain drain, dan kenangan masa mudanya di kota teknik Jerman, Aachen. Antusiasme masyarakat (intelektual) Indonesia memang terlihat di acara ini. Sekitar 470 mahasiswa di daratan Eropa menyempatkan diri datang ke Aachen.
Habibie sendiri terlihat segar, antusias dan seperti biasa penuh senyum. Ia memulai dua sesi kuliah umum dengan menceritakan pengalamannya berkuliah di Aachen pada tahun 1950-an. Ketika panitia mengisyaratkan bahwa waktu yang diberikan terbatas, kakek yang pandai melucu ini berseloroh,“Kekurangan saya memang itu: tidak bisa berhenti kalau sudah ngomong.”
Brain Drain
Pada sesi tanya-jawab, seorang mahasiswi sempat mempertanyakan bagaimana mungkin kualitas sumber daya manusia Indonesia bisa ditingkatkan jika sekolah pun belum terjamin untuk semua anak Indonesia. Habibie menanggapi dengan ringan.
“Indonesia kan punya banyak sekali sumber daya alam. Harusnya SDA itu yang dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kemajuan otak manusianya,'' katanya. “Ya, jangan pesimis, dong. Nggak maju-maju kita kalau pesimis terus. Saya yakin Indonesia bisa. Soal kemampuan sih, nggak usah dipertanyakan lagi.”
Masalah brain drain pun Habibie tak cemas. “Bohong itu kalau bilang, orang Indonesia yang di luar negeri are lost people yang nggak punya nasionalisme.”
Menurutnya, pilihan yang realisitis untuk (sementara) bertahan di luar negeri. Apalagi untuk para ilmuwan, kondisi dalam negeri tidak mendukung mereka melakukan riset atau mengembangkan keahlian.
“Tapi saya yakin, jika ada kesempatan, tak ada orang Indonesia yang tidak ingin berbakti pada tanah air,” katanya. “Nggak masalah kalau sekarang mereka ingin ‘mencari bekal’ dulu di luar negeri.”
Read more »

Ikhwanul Muslimin: Silakan Unjuk Rasa Sejuta Umat, Asal tidak Sentuh Militer

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO--Ikhawanul Muslimin, oposisi inti Mesir yang berhasil menumbangkan rezim pimpinan Presiden Hosni Mubarak dalam revolusi 25 Januari 2011, menyerukan agar tidak mengganggu Dewan Tinggi Militer yang sedang berkuasa di masa transisi.

"Unjuk rasa sejuta umat adalah bagian dari hak mengemukakan pendapat, tapi tidak boleh menyentuh legitimasi Dewan Tinggi Militer yang sedang berupaya mengantar Mesir menuju kehidupan demokrasi," kata Dr. Essam Al Aryan, petinggi Ikhwanul Muslimin, di Kairo, Kamis.
Essam merujuk pada rencana unjuk rasa akbar seusai shalat Jumat(29/7) oleh kelompok pro reformasi di Bundaran Tahrir, pusat kota Kairo. Penegasan Ikhwanul Muslimin itu terkait dengan sikap beberapa kelompok pro demokrasi yang menyuarakan penyingkiran Dewan Tinggi Militer dan pengadaan konstitusi baru, di samping menolak pemerintahan transisi yang dibentuk PM Sharaf pekan lalu.
Dewan Tinggi Militer mengambil alih kekuasaan dari Presiden Mubarak yang mengundurkan diri pada 11 Februari silam, sementara amandemen konstitusi dihasilkan dalam referendum pasca tumbangnya rezim Mubarak. Beberapa kalangan pro demokrasi menghendaki pembubaran Dewan Tinggi Militer dan menginginkan pengadaan konstitusi yang sama sekali baru.
Sebaliknya, Ikhwanul Muslimin yang didukung oleh dua organisasi Islam -- Salafiah dan Jamaah Islamiyah -- secara bulat mendukung Dewan Tinggi Militer, amandemen konstitusi dan kabinet transisi yang dibentuk PM Sharaf. Pada akhir pekan lalu, ribuan orang dari kelompok anti Dewan Dewan Militer berusaha berunjuk rasa di kantor Dewan Militer, namun dihadang oleh kelompok pro pemerintah transisi.
Bentrokan dan saling lempar baru antara kedua pihak tidak dapat dielakkan di Distrik Abbasea, Kairo Timur. Banyak kalangan di Mesir menyesalkan bentrokan yang mencederai lebih dari 100 orang dari kedua pihak tersebut.
Calon Presiden Muhammed ElBaradei menyerukan kedua pihak untuk menjaga ketutuhan bangsa dan tidak mengganggu proses pemilihan umum. Dewan Tinggi Militer telah menetapkan pimilihan legislatif pada September 2011, dan pemilihan presiden pada November mendatang.
Sementara itu, Ikhwanul Muslimin, Organisasi Salafiah dan Jamaah Islamiyah mengajukan tiga syarat unjuk ikut berunjuk rasa usai shalat Jumat di Bundaran Tahrir tersebut. Yaitu pertama, tidak mengganggu konstitusi yang dihasilkan dalam referendum , kedua, tidak menyentuh legitimasi Dewan Tinggi Militer pimpinan Marsekal Mohamed Hussein Tantawi, dan ketiga, tidak mengganggu Dewan Menteri pimpinan Essam Sharaf.
Read more »

Bener Nih...Pesawat Kepresidenan RI Dibeli dari Utang Negara?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sejak era pemerintahan Megawati, utang Indonesia telah meningkat 45 persen menjadi Rp 1.796 triliun di era Presiden SBY dari Rp 1.232 triliun (2003). Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mencatat, sebagian utang senilai Rp 339 miliar justru akan dibelanjakan green air craft pesawat kepresidenan.

Koordinator Investigasi dan advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi menyatakan kecemasannya atas sikap 'ngotot' pemerintah yang ingin membeli pesawat kepresidenan dengan mengambil anggaran yang berasal dari utang negara. "anggaran (pesawat) bukan diperoleh dari anggaran lebih APBN, tapi dari utang berbentuk primissory notes," papar Uchok melalui rilis yang diterima Republika, Kamis (28/7).

Promissory notes disebut sebagai surat sanggup bayar atau nota yang dapat diuangkan. Nota ini berupa kontrak yang berisikan janji terperinci suatu pihak (pembayar) untuk membayarkan sejumlah uang kepada pihak lainnya.

Uchok melanjutkan, saat ini utang negara terdiri dari utang jangka pendek senilai Rp 201 triliun dan utang jangka panjang Rp 1.594 triliun. Bila dikenakan kepasa setiap satu orang penduduk, makan Indonesia mempunyai utang Rp 7,4 juta per kepala per tahun.

"Pemerintah yang punya utang, kita sebagai penduduk yang semakin berat akibat pemerintah yang tidak bisa mengelola utangnya sendiri," lontar Uchok. Fitra meminta pemerintah SBY membatalkan pengadaan pesawat kepresidenan berkonsep green air craft serta mengajukan moratorium atau permintaan keringan pembayaran utang.

"Kalau anggaran pesawat kenegaraan dari utang, mau taruh dimana harga diri dan martabat bangsa ini? Kami minta Komisi II DPR membatalkan pembelian pesawat yang dananya berasal dari utang."
Redaktur: Ajeng Ritzki Pitakasari
Read more »

Liga Arab Minta PBB 'Meng-upgrade' Penuh Status Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA – Liga Arab akan meminta PBB agar meng-upgrade (meningkatkan) penuh status Palestina dalam keanggotaan organisasi negara-negara di dunia itu. Demikian pernyataan yang dihasilkan pertemuan Liga Arab di Qatar, Kamis (14/7).

"Telah diputuskan untuk meminta PBB memberikan pengakuan negara Palestina dengan Yerusalem Timur yang diduduki sebagai ibukotanya. Kami juga meminta PBB memberikan pengakuan keanggotan penuh terhadap Palestina," demikian pernyataan Liga Arab.

Namun pernyataan tersebut tidak memberikan tenggat waktu yang menunjukkan permintaan tersebut akan diajukan pada saat Sidang Umum PBB September mendatang.

Walau demikian, delegasi Palestina mengatakan Liga Arab telah meminta kepada komite Liga Arab untuk menentukan tanggal.

Status keanggotaan penuh di PBB membutuhkan persetujuan Dewan Keamanan (DK), di mana sekutu Israel—Amerika Serikat—telah menegaskan akan memveto setiap resolusi terkait masalah ini.

Palestina—yang saat ini memegang status "diamati" PBB—sebelumnya berjanji akan mencari dukungan PBB pada September mendatang untuk mengklaim kedaulatan mereka di Jalur Gaza dan Tepi Barat serta Yerusalem Timur yang diduduki Israel..

Liga Arab secara resmi mendukung rencana sejak Mei lalu. Namun ketika menghadapi perlawanan Israel dan beberapa negara dunia, Palestina sebelumnya mengisyaratkan akan memilih untuk meningkatkan status menjadi "negara non-anggota", yang hanya membutuhkan persetujuan Majelis Umum PBB.
Read more »

KAMMI Demo Kunjungan SBY


Liputan6.com, Sleman: Puluhan mahasiswa dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Istimewa Yogyakarta berunjuk rasa di depan pintu gerbang Ksatriyan Akademi Angkatan Udara (AAU), Kamis (14/7). mahasiwa memprotes kinerja pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boediono, yang dinilai gagal dalam menyejahterakan rakyat dan menuntaskan masalah korupsi.
Puluhan mahasiswa KAMMI juga menggelar aksi jalan mundur di sepanjang Jalan Malioboro sebagai ungkapan kekecewaan terhadap kinerja pemeritahan SBY-Boediono. Para mahasiswa itu  juga masuk ke halaman kantor DPRD DIY, untuk menggelar orasi.
Dalam orasinya, mahasiswa menilai bahwa apa yang dilakukan pemerintah saat ini tidak berdampak apa pun terhadap kemajuan dan kesejahteraan rakyat.
Meski didemo mahasiswa, upacara Prasetya Perwira (Praspa) TNI yang dipimpin oleh Presiden  Yudhoyono berjalan lancar. Sebanyak 635 orang perwira remaja dilantik, terdiri dari 295 Taruna Angkatan Darat, 216 Kadet Angkatan Laut, dan 124 Karbol AU.
Sebagai lulusan terbaik adalah Hendrik Pardamen Hutagalung dari Akademi Militer, Rian Risky Putranto dari Akademi Angkatan Laut, dan Yanifa Eska dari Akademi Angkatan Udara.(ARE/SHA)
Read more »

Proyek Wisma Atlet Dinilai Sudah Direkayasa Sejak Awal

TEMPO Interaktif, Jakarta - Ketua Umum Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Nasional Malkan Amin menilai proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games XXVI Jakabaring, Palembang, sudah direkayasa sejak awal. "Saya amati ini sudah by design sejak awal," kata Malkan kepada Tempo, Rabu, 13 Juli 2011.
Proyek wisma atlet saat ini tengah menjadi sorotan. Dalam proyek senilai Rp 191,6 miliar ini diduga terjadi tindak pidana korupsi yang melibatkan banyak pihak. Setidaknya, Komisi Pemberantasan Korupsi telah menetapkan empat orang tersangka. Mereka adalah Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, Manajer PT Duta Graha Indah Muhammad El Idris, Manajer PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang, serta anggota Badan Anggaran DPR RI M. Nazaruddin.
PT Duta Graha Indah adalah perusahaan yang memenangkan tender proyek pembangunan wisma atlet itu. Perusahaan konstruktor swasta ini dicurigai mengalirkan dana ke sejumlah pejabat Kementerian Pemuda dan Olahraga, para politikus, dan sejumlah pihak lain. Nilai dana yang dialirkan mencapai Rp 39,2 miliar.
Malkan mengatakan dengan melihat proses dan tokoh-tokoh yang terlibat, proyek ini sudah direkayasa sejak awal. "Awalnya berasal dari kebutuhan pembangunan wisma atlet dan kemudian proses mafia dalam penganggarannya," kata Malkan. Proses mafia anggaran ini, menurut Malkan, bertautan dengan mafia proyek. "Karena sudah ada perjanjian siapa yang akan jadi pemenang," kata Malkan.
Ia mengatakan bahwa cara seperti ini hanya satu dari sekian banyak modus yang lazim terjadi. Ada juga modus di mana para konstruktornya yang mengatur siapa yang akan jadi pemenang. Caranya, dari sejumlah perusahaan yang mengikuti tender, hanya satu perusahaan yang penawarannya di bawah batas anggaran yang disediakan. "Jadi disengaja, yang lain mengajukan penawaran yang tinggi, nanti kalau sudah ditetapkan satu yang menang, proyeknya dibagi-bagi," papar Malkan.
Mengenai besaran nilai yang dibagi-bagikan, ia menduga nilai proyek telah digelembungkan. "Sehingga kalau ada yang dibagi sekitar 15-25 persen, perusahaan tidak rugi dan konstruksi bangunannya juga lumayan," kata Malkan.

FEBRIYAN
Read more »

JANGAN BERSEDIH

Merenunglah dan Bersyukurlah

Bila Anda selalu mengingat semua nikmat yang telah diberikan Allah kepada Anda, niscaya anda akan mendapatinya meliputi diri anda, mulai dari atas hingga bagian bawah telapak kaki anda. seperti kesehatan jansmani, keamanan sandang pangan, udara, air dsb. Allah telah berfirman "Dan jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya tidaklah kalian dapat menghitungnya" .
Anda memiliki sepasang mata, lisan bibir, kedua tangan dam kaki, "Maka nikmat Tuhan yang manakan yang pantas kalian dustakan?" . Apakah anda hal yang mudah berjalan dengan kedua telapak kaki anda, sementara banyak telapak kaki lain diamputasi? Apakah mudah bertopang pada kedua betis anda, sementara banyak betis lain diamputasi? Apakah anda menganggap remeh bila anda dapat tidur dengan nyenyak, sementara bayak orang tidak dapat tidur karena penyakit yang dideritanya? Pikirkanlah pendengaran anda yang begitu peka, sesungguhnya ia tehindar dari ketulian. Renungkanlah penglihatan anda yang begitu tajam, sesungguhnya ia selamat dari kebutaan.Lihatkah kulit tubuh anda yang begitu mulus, sesungguhnya ia tehindar dari penyakit kulit. Maukah anda bila hanya indra penglihatan semata ditukar dengan emas sebsar bukit Uhud? Pendengaran anda ditukar dengan perak sebesar bukit Tsahlan? Maukau bila lidah anda ditukar dengan istana Zahira hingga menjadi bisu?
Sebenarnya anda berada dalam kenikmatan yang berlimpah dan karunia yang sangat besar, tatapi anda tidak menyadarinya.Anda memikirkan nikmat yang tidak ada dan tidak mensyukuri nikmat yang ada. Anda terkejut karena mengalami kerugian materi, padahal anda memiliki kunci kebahagiaan, segudang kebaikan, bakat ,nikmat dan yang lainya.Oleh karena itu merenunglah dan bersyukurlah anda! Allah telah berfirman " Dan (juga) pada diri kalian sendiri terdapat tanda2kwkuasaan Allah, maka apakah kalian tiada memperhatikan?" . dan "Mereka mengetahui bahwa semua nikmat yang ada berasal dari Allah, tetapi mereka mengingkarinya".

Jangan bersedih! Jika saat ini anda fakir, maka selain anda ada yang dipenjara karena kasus hutang, jika anda tidak memiliki sarana transportasi, maka selain anda ada yang diamputasi kedua kakinya. Jika anda mengeluh karena kesakitan, maka orang2 lain ada yang terbaring diranjang putih selama bertahun-tahun. Jika anda kehilangan seorang anak, maka selain anda ada yang kehilangan sejuamlah anak2nya dalam sebuah kecelakaan sekaligus.
Jangan bersedih! Jika anda berbuat dosa, segeralah bertobat. Jika anda melakukan kesalahan, segeralah minta ampunan, Jika anda membuat kekeliruan segeralah memperbaikinya! Rahmat Allah itu amat luas, pintunyaNya terbuka lebar, AmpunanNya berlimpah, dan tobat pasti diterima.
Jangan bersedih! Karena kalau anda tetap bersedih, anda sendirilah yang membuat tegang urat syaraf anda, menggoyahkan eksistensi anda, memayahkan hati anda, dan menggelisahkan dan membuat anda susah tidur.

Jika Cadangan uang anda menipis, Hutang anda menumpuk, penghasilan anda mengering dan sumber anda mengalami penyusutan, berserulah anda "Hasbunalloh wa ni'mal wakiil"
Read more »

KITA HARUS TEGAS PADA MEREKA


Allah Berfirman :


بَرَاءةٌ مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى الَّذِينَ عَاهَدتُّم مِّنَ الْمُشْرِكِينَ ﴿١﴾
فَسِيحُواْ فِي الأَرْضِ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَاعْلَمُواْ أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللّهِ وَأَنَّ اللّهَ مُخْزِي الْكَافِرِينَ ﴿٢﴾
وَأَذَانٌ مِّنَ اللّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الأَكْبَرِ أَنَّ اللّهَ بَرِيءٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ وَرَسُولُهُ فَإِن تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ وَإِن تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُواْ أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللّهِ
"Inilah pernyataan pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya (yang dihadapkan) kepada orang-orang musyrikin yang kamu (kaum Muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka). Maka berjalanlah kamu (kaum musryikin) di muka bumi selama empat bulan dan ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat melemahkan Allah, dan sesungguhnya Allah menghinakan orang-orang kafir. Dan (inilah) suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari Haji Akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka bertobat itu lebih baik bagimu, dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah." (QS. At-Taubah [9] : 1-3)
أَلاَ تُقَاتِلُونَ قَوْمًا نَّكَثُواْ أَيْمَانَهُمْ وَهَمُّواْ بِإِخْرَاجِ الرَّسُولِ وَهُم بَدَؤُوكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ أَتَخْشَوْنَهُمْ فَاللّهُ أَحَقُّ أَن تَخْشَوْهُ إِن كُنتُم مُّؤُمِنِينَ ﴿١٣﴾
قَاتِلُوهُمْ يُعَذِّبْهُمُ اللّهُ بِأَيْدِيكُمْ وَيُخْزِهِمْ وَيَنصُرْكُمْ عَلَيْهِمْ وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِينَ ﴿١٤﴾
وَيُذْهِبْ غَيْظَ قُلُوبِهِمْ وَيَتُوبُ اللّهُ عَلَى مَن يَشَاء وَاللّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ ﴿١٥﴾
أَمْ حَسِبْتُمْ أَن تُتْرَكُواْ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللّهُ الَّذِينَ جَاهَدُواْ مِنكُمْ وَلَمْ يَتَّخِذُواْ مِن دُونِ اللّهِ وَلاَ رَسُولِهِ وَلاَ الْمُؤْمِنِينَ وَلِيجَةً وَاللّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ ﴿١٦﴾
"Mengapa kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk mengusir Rasul dan merekalah yang pertama kali memulai memerangi kamu? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allahlah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman? Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang beriman. Dan menghilangkan panas hati orang-orang mukmin, dan Allah menerima tobat orang yang kehendaki-Nya. Allah Maha Mengetahui lagi Mahabijaksana. Apakah kamu mengira bahwa kamu akan dibiarkan, sedang Allah belum mengetahui (dalam kenyataan) orang-orang yang berjihad diantara kamu dan tidak mengambil menjadi teman yang setia selain Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. At-Taubah [9] : 13-16)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلاَ يَقْرَبُواْ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَذَا وَإِنْ خِفْتُمْ عَيْلَةً فَسَوْفَ يُغْنِيكُمُ اللّهُ مِن فَضْلِهِ إِن شَاء إِنَّ اللّهَ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
"Hai orang-orang beriman, sesungguhnya orang-orang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidil Haram sesudah tahun ini. Dan jika kamu khawatir menjadi miskin, maka Allah nanti akan memberimu kekayaan kepadamu dari karunia-Nya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana." (QS. At-Taubah [9] : 28)
Potongan-potongan ayat dari surat at-Taubah ini turun lebih akhir dari ayat-ayat yang lainnya, meskipun urutannya ada di bagian depannya. Pengurutan ayat-ayat dalam suatu surat adalah, seperti telah diterangkan, atas dasar perintah Rasulullah Shallahu alaihi wassalam, ia adalah sesuatu yang tawqifi (bersifat petunjuk langsung).
Ia juga mengandung pembatalan janji-janji yang ada antara orang-orang Islam dengan orang-orang musyrik, hingga waktu itu. Baik pembatalan in sesudah empat bulan, bagi mereka yang janji-janji mereka bersifat mutlak (tidak ada batasan waktu yang jelas), dan bagi mereka yang melanggar janjinya ataupun sesudah habisnya masa jeda bagi orang-orang yang punya janji-janji yang jelas, yang tidak membatalkan sedikit pun dari janji-janinya dengan orang-orang Islam dan yang tidak memerangi seorang pun dari mereka.
Ringkas kata, kesimpulan terakhir adalah pembatalan seluruh janji dengan orang-orang musyrik di jazirah Arab, penghapusan prinsip perjanjian dengan orang-orang musryik hingga ke akar-akarnya (dengan pemutusan hububngan secara total dengan orang-orang musyrik), dan peningkaran adanya suatu perjanjian orang-orang musyrik di sisi Allah dan Rasul-Nya.
Termasuk perkara yang dikandungnya juga adalah tidak diperkenankannya orang-orang musryik untu thawaf di Masjid al-Haram atau memakmurkannya setelah hari itu dengn sautu corak pemakmuran. Hal ini berbeda dengan isi perjanjian umum dan mutlak antara Rasulullah Shallahu alaihi was sallam dan orang-orang musryik yang menyatakan bahwa sebagian mereka tidak akan menganggu sebagian yang lain untuk thawaf di Masjidil al-Haram dan di bulan-bulan suci, meskipun mereka tetap dalam kemusyrikannya.
Orang-orang yang mengkaji ulang peristiwa-peristiwa sejarah dan kejadian-kejadiannya pasti akan menyaksikan, dari peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadiannya, realitas sejarah manhaj Gerakan Islam. Dan jika ia juga mengkaji ulang tabiat manhaj ini, hakikat, fase-fase, dan tujuan-tujuannya tentu ia juga akan menyaksikan, dengan sangat terang, bahwa langkah tegas tentang hubungan masyarakat Islam di Jazirah Arab dan masyarakat Ahli Kitab yang ditegaskan di surat ini—memang sudah tiba saatnya, bumi telah siap menerimanya, dan siatuasi kondisi telah siap mengaplikasikannya, sehingga ia pun menjadi langkah yang wajar dan pada waktunya yang tepat.
Telah menjadi jela dari realita dilapangan, fase demi fase da pengalaman demi pengalaman, bahwa tidak mungkin akan hidup berdampingan dua manhaj (metode) hidup yang punya perbedaan mendasar, mendalam, menyeluruh, dan mencakup seluruh aspek itikad dan konsepsinya, etika dan perilakunya, serta organisasi sosial, organisasi eknomi, organisasi politik, dan organisasi kemanusiaannya. Ia adalah perbedaan yang dipastikan bersubmer dari iktikad dan konsepsi. Dua manhaj yang salah satunya berdiri diatas landasan penyembahan hamba terhadap Allah semata, tanpa satupun sekutu, sementara yang lain berdiri diatas landasan penyembahan hamba terhadap hamba, tuhan-tuhan yang diada-adakan, dan sesembahan-sesembahan yang beragam. Lalu, terjadilah di antara keduanya benturan di seluruh langkah kehidupan, karena setiap langkah kehiudpan dalam salah satu manhaj pasti berbeda dengan langkah manhaj yang lain (dan ia memang selalu berbenturan secara total), dalam dua manhaj seperti ini dan dalam dua sistem seperti ini.
Sesungguhnya bukan kekeliruan yang tidak disengaja bila orang-orang Qurays mengambil sikapkeras terhadap dakwah La Ilahaa illLah wa anna Muhammadarrasulullah di Makkah, dan bila mereka memeranginya dnegan peperangan yang hebat di Madinah. Bukan kekeliruan yang tidak disengaja bila orang-orang Yahudi menghalang-halangi gerakan ini di Madinah dan bergabung dengna orang-orang musyrik dalam satu kesatuan (dan mereka termasuk Ahli Kitab!).
Dan bukan kekeliruan yang tidak disengaja bila orang-orang Yahudi dan Quraisy memprovokasi kabilah-kabilah Arab di jazirah Arab dalam Perang Ahzab untuk mencerabut akar bahaya yang mengancam mereka semua hanya karena berdirinya negara di Madinah atas landasan akidah ini dan penegakan sistemnya sesuai dengan manhaj rabbaninya yang tiada duanya.
Dan, tidak lama lagi, kita juga akan mengetahui bahwa bukanlah kekeliruan yang tidak disengaja bila orang-orang Nasrani (mereka juga dari golongan Ahli Kitab) berdiri tegak menghalangi dakwah dan gerakan ini, di Yaman dan di Syam, atau daerah-daerah di luar Yaman dan di luar Syam hangga akhir zaman.
Sungguh ini adalah tabiat segaga sesuatu, ia pertama-tama adalah tabiat manhaj Islam yang dikenal dengan baik dan dirasakan secara alami oleh para pengikut manhaj-manhaj ini lain. Tabiat konsistensi dalam menegakkan kerajaan di bumi, membebaskan manusia, semuanya, dari penyembahan hamba ke penyembahan Allah semata, dan pengenyahan rintangan-rintangan materialisme yang menghalangi-halangi 'manusia semuanya' untuk memiliki kebebasan memilih yang hakiki. Dan ia, untuk kedua kalinya, adalah tabiat pertentangan antara dua manhaj kehidupan yang tidak akan pernah bertemu selamanya, baik dalam hal besar maupun hal kecil, dan tabiat ambisi ambisi para penyembah manhaj-manhaj bumi untuk mengenyahkan manhaj rabbani yang mengancam eksistensinya, manhajnya, dan kedudukannya sebelum ia mengeyahkan mereka. Ia dalah kepastian yang ia pada hakikatna sama sekali tidak menyisakan wewenangn memilih bagi kelompok ini atau kelompok itu.
Kepastian ini memainkan peranannya di sepanjang zaman dan di seluruh pengalaman serta memperlihatkan diri dalam bentuk-bentuk beragama, dalam rangka menegaskan dan menyakinkan keharusan alngkah terakhir yang dimaklumatkan di surat ini. Sebab-sebab langsung pengambilan langkah ini yang disebutkan sebagian riwayat tidak lain hanyalah beberapa lingkaran dalam rangkaian panjang dan terbentang di sepenjang sirah Nabi yang mulia dan di sepanjang Gerakan Islam sejak hari-hari pertamanya. Wallahu'alam.
Read more »

DAKWAH SELALU BERCAHAYA

Pada Sambutannya Ustad Edi Suharyadi dalam sebuah acara rapat persiapan menyambut Romadhan DPD PKS Sampang, pada Kamis 7 Juli 2011 beliau berpesan, bahwa dakwah selalu bercahaya di belahan dunia tinggal kita atau siapa yang akan mebawa cahaya ini dan di daerah mana yang akan dipasang cahaya tersebut.

Pria alumni Jurusan Department of Electrical Engineering & Computer Science di Nagoya University, Nagoya, Japan ini juga menuturkan pengalamanya semasa menimba ilmu di jepang, memancarkan cahaya di daerah tertentu tidak akan lepas dari ujian dan cobaan dari Allah, tapi pada akhirnya Allah Memenangkan dakwah juga.

Pada mumentum menjelang Romadhan ini kita harus mempersiapkan diri, baik Ruhuyah maupun maliyah, agar kita bisa lebih maksimal meraih yang terbaik di bulan puasa yang akan datang.



Allahu AKBAR 3
Salam Tiga Besar...!!
itulah penutup yang dilantunkan olehnya.
Read more »

 

KABAR DPC

KIPRAH PEREMPUAN

ASPIRASI