Bener Nih...Pesawat Kepresidenan RI Dibeli dari Utang Negara?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sejak era pemerintahan Megawati, utang Indonesia telah meningkat 45 persen menjadi Rp 1.796 triliun di era Presiden SBY dari Rp 1.232 triliun (2003). Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mencatat, sebagian utang senilai Rp 339 miliar justru akan dibelanjakan green air craft pesawat kepresidenan.

Koordinator Investigasi dan advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi menyatakan kecemasannya atas sikap 'ngotot' pemerintah yang ingin membeli pesawat kepresidenan dengan mengambil anggaran yang berasal dari utang negara. "anggaran (pesawat) bukan diperoleh dari anggaran lebih APBN, tapi dari utang berbentuk primissory notes," papar Uchok melalui rilis yang diterima Republika, Kamis (28/7).

Promissory notes disebut sebagai surat sanggup bayar atau nota yang dapat diuangkan. Nota ini berupa kontrak yang berisikan janji terperinci suatu pihak (pembayar) untuk membayarkan sejumlah uang kepada pihak lainnya.

Uchok melanjutkan, saat ini utang negara terdiri dari utang jangka pendek senilai Rp 201 triliun dan utang jangka panjang Rp 1.594 triliun. Bila dikenakan kepasa setiap satu orang penduduk, makan Indonesia mempunyai utang Rp 7,4 juta per kepala per tahun.

"Pemerintah yang punya utang, kita sebagai penduduk yang semakin berat akibat pemerintah yang tidak bisa mengelola utangnya sendiri," lontar Uchok. Fitra meminta pemerintah SBY membatalkan pengadaan pesawat kepresidenan berkonsep green air craft serta mengajukan moratorium atau permintaan keringan pembayaran utang.

"Kalau anggaran pesawat kenegaraan dari utang, mau taruh dimana harga diri dan martabat bangsa ini? Kami minta Komisi II DPR membatalkan pembelian pesawat yang dananya berasal dari utang."
Redaktur: Ajeng Ritzki Pitakasari

0 komentar:

 

KABAR DPC

KIPRAH PEREMPUAN

ASPIRASI